Animalifenews.com - Dua Program Studi (Prodi) di bawah naungan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), yaitu Prodi Agroteknologi dan Prodi Agribisnis, berhasil meraih akreditasi internasional dari ASIIN (Akkreditierungsagentur für Studiengänge der Ingenieurwissenschaften, der Informatik, der Naturwissenschaften und der Mathematik), lembaga akreditasi terkemuka asal Jerman yang diakui secara global, khususnya untuk bidang rekayasa, sains, teknologi, dan pertanian.
ASIIN memberikan penilaian
ketat yang berfokus pada kualitas proses pembelajaran, khususnya penerapan
kurikulum berbasis Outcome-Based Education (OBE). Dekan Fakultas
Pertanian, Ir. Indira Prabasari, M.P., Ph.D., mengatakan, kedua prodi ini sudah
menerapkan kurikulum OBE cukup lama dan pengakuan internasional merupakan salah
satu milestone strategis dalam peta jalan internasionalisasi fakultas
pertanian UMY.
![]() |
Foto.Kampus Universitaa Muhammadiyah Yogyakarta-mading.umy.ac.id |
“ASIIN kami pilih karena
selain termasuk dalam daftar lembaga akreditasi internasional yang diakui oleh
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) Indonesia, juga karena ASIIN
memiliki klaster khusus untuk bidang pertanian. Di tingkat global, ASIIN juga
sangat dikenal, sehingga saat kami menjalin kerja sama dengan universitas di
Thailand, Spanyol, dan negara lain, mereka langsung mengetahui kualitas
akreditasi tersebut,” ujar Indira seperti ditulis dalam laman umy.ac.id.
Akreditasi ASIIN dikenal
memiliki standar penilaian ketat, yang mencakup aspek akademik, relevansi
industri, hingga kesiapan lulusan di pasar global, namun kriteria utamanya
menitikberatkan pada kualitas proses pembelajaran. Memastikan proses
pembelajaran yang diberikan kepada mahasiswa betul-betul berkualitas sehingga
menghasilkan alumni yang sesuai dengan profil yang diinginkan.
Indira menjelaskan, untuk
mendapatkan profil alumni yang diinginkan, ia mengaku tidak bisa memutuskannya
sendiri, sehingga ia harus melibatkan berbagai pihak seperti pemerintah,
asosiasi profesi seperti PAGI (Perhimpunan Agroteknologi Indonesia), PERHORTI
(Perhimpunan Hortikultura Indonesia), serta para alumni. Hal ini dilakukan
untuk memastikan bahwa kurikulum benar-benar relevan dengan kebutuhan dunia
kerja dan harapan para pemangku kepentingan.
“Melalui akreditasi ini
membuktikan bahwa lulusan kami tidak hanya mampu bersaing di dalam negeri,
tetapi juga memiliki daya saing di tingkat internasional,” ungkap Indira kepada
umy.ac.id.
Menurutnya, dalam survei
internal UMY menunjukkan bahwa sekitar 70% calon mahasiswa memilih UMY
berdasarkan akreditasinya. Selain itu, lebih dari 40% alumni UMY menyatakan
minat untuk bekerja di luar negeri. Dengan akreditasi internasional seperti
ASIIN, para alumni akan lebih mudah mendapatkan pengakuan dari instansi global,
karena akreditasi ini telah dikenal luas di berbagai negara.
“Jadi dampaknya akan membuat
calon mahasiswa lebih mantap memilih fakultas pertanian dan juga akan
memberikan tiket lebih kepada alumni kami untuk bersaing di kancah global,”
terangnya.
Saat ini, seluruh prodi di
Fakultas Pertanian UMY telah terakreditasi ASIIN dan berstatus unggul. Semua
jurnal akademik di lingkungan fakultas pun telah terindeks Scopus,
menunjukkan kualitas riset yang tinggi.
“Sehingga saya selalu
sampaikan kepada mahasiswa bahwa saat ini kompetitor kita bukan hanya IPB atau
UGM, tapi juga universitas pertanian di Thailand, Malaysia, Manila, bahkan
negara-negara lainnya,” tandasnya.
Lebih lanjut, ia menekankan
bahwa prestasi ini bukan hanya milik dekan atau kaprodi, tetapi hasil kerja
keras seluruh elemen fakultas—mulai dari dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan,
hingga laboran. Selama proses visitasi, tim asesor juga mewawancarai berbagai
pihak di fakultas untuk memastikan kualitas pembelajaran secara menyeluruh. (Dda)
0 Komentar