UPAYA WARGA PANTAI SEDERHANA PERTAHANKAN KAMPUNGNYA DARI ABRASI

Animalifenews.com - Abrasi air laut di Desa Pantai Sederhana, Muara Gembong, Bekasi, Jawa Barat, telah merenggut kebahagiaan anak-anak desa tersebut untuk menikmati permainan sepak bola. ‘’Dulu, sebelum pesisir pantai ini terkena abrasi, anak-anak bisa bermain sepak bola. Tapi, abrasi telah menggerus lapangan, lahan dan rumah warga menjadi hamparan air laut,” tutur Imam Kombali Sopingi, aktivis lingkungan di desa tersebut.

Foto. Subarma dan Imam-animalifenews.com 


Imam menuturkan, sejak tahun 2000, abrasi terus menggerus kawasan Pantai Sederhana. Sebagian warga telah kehilangan rumah serta lahan tambaknya akibat meningkatnya ketinggian permukaan air laut. Kini, jarak antara permukiman warga Kampung Muara Jaya yang dihuni 42 Kepala Keluarga dari laut hanya tinggal 250 meter.

Tak ingin kampung tanah kelahirannya hilang, Imam bersama warga berjuang menyelamatkan kehidupan mereka dengan menanam mangrove. ‘’Berdasarkan perkiraan kami, bila tidak ada lagi penanaman mangrove, maka desa kami akan hilang dalam lima tahun,” ujar Imam, didampingi Ketua RT 03, RW 05, Kampung Muara, Desa Pantai Sederhana, Subarma, Selasa (25/2).

Foto.Pantai Sederhana terkena abrasi-animalifenews.com


Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada 2015 menunjukkan 400 kilometer garis pantai di Indonesia telah tergerus abrasi. Dari total pantai sepanjang 745 kilometer, 44 persen telah hilang. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut laju abrasi pantai bisa sampai 200 hingga 500 m dalam 10 tahun terakhir. Oleh karena itu, menjaga dan melestarikan hutan mangrove menjadi penting karena dalam 20 tahun terakhir.

Apalagi, Global Mangrove Alliance memperkirakan lebih dari 60% telah hilang atau terdegradasi hingga saat ini dan dengan tambahan hilang 1% per tahun. Dengan demikian, hutan mangrove dunia menghilang 3 sampai 5 kali lebih cepat dibanding hilangnya hutan global. Indonesia sendiri menjadi salah satu negara yang memilik hutan mangrove dengan luasan 20-25% dari ekosistem mangrove dunia.

Perjuangan Imam dan warga untuk menyelamatkan kampung kelahiran mereka dari abrasi dengan menanam mangrove mendapat dukungan dari  PT Medco Energi Internasional Tbk (MedcoEnergi) melalui Medco Foundation. Sejak 2023, MedcoEnergi telah melakukan penanaman 5.000 pohon mangrove bersama warga Pantai Sederhana.

Sebanyak 5.000 pohon mangrove tersebut merupakan donasi dari para pekerja melalui Program I-Two Trees. Program tersebut merupakan bagian dari upaya MedcoEnergi meningkatkan kesadaran dan tindakan pekerja dalam memitigasi perubahan iklim. Para pekerja, kontraktor dan vendor turut terlibat dalam upaya mengatasi perubahan iklim melalui  penanaman atau adopsi pohon setidaknya dua pohon per orang.

Program Adopsi Pohon

Program pertama berlangsung selama delapan pekan mulai 18 September hingga 3 November 2023. Kampanye dilaksanakan di kantor Jakarta dan seluruh lapangan MedcoEnergi dan kegiatan kampanye dihadiri oleh hampir 2.000 peserta. Hasilnya,  kegiatan ini mengumpulkan total jumlah pohon yang ditanam atau diadopsi adalah 14.288 pohon, yang terdiri dari 8.098 pohon ditanam sendiri, 5.000 adopsi pohon mangrove dan 1.130 adopsi pohon keras.

 

Pada 4 November 2023, sekitar 50 relawan MedcoEnergi turut menanam pohon manggrove hasil adopsi dari manajemen, pekerja, dan vendor MedcoEnergi.  Alhamdulillah,  berdasarkan pemantauan, setelah dua tahun, kondisi pohon mangrove hasil donasi MedcoEnergi yang ditanam telah tumbuh dengan survival rate 98 persen dan kini rata-rata pohon telah mencapai ketinggian dua kali lipat dari awal penanaman,” ujar Imam yang ditemui tim Medco Foundations, Selasa (25/2).

Selain memperbaiki ekosistem mangrove, program ini berdampak bagi perekonomian masyarakat sekitar. Salah satunya muncul usaha nursery mangrove dan wisata manggrove yang dikelola oleh Kelompak Masyarakat Pantai Sederhana yang dipimpin Imam tersebut.  ‘’Sebagian dari hasil usaha nursery kelompok ini juga dimanfaat untuk pengembangan Wisata Edukasi Hutan Mangrove secara swadaya. Tempat ini juga sering dikunjungi pelajar, mahasiswa dan wartawan dalam dan luar negeri,’’ ungkapnya.

Senior Manager Communications Medco E&P, Leony Lervyn, mengatakan, ‘’Inisiatif menanam pohon dan manggrove di seluruh aset Perusahaan bertujuan untuk meningkatkan keanekaragaman hayati di daratan dan wilayah pesisir, selaras dengan kampanye penanaman pohon nasional Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas.’’

Pada 2023, Perusahaan menanam pohon termasuk program ‘Medco & I – Two Tress’ sebanyak 22.637 batang pohon di luar persyaratan peraturan Pemerintah. Sementara yang berdasarkan peraturan Pemerintah, yaitu Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan, sebanyak 141.279 batang pohon baru dan  berdasarkan Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup sebanyak 2.604 batang pohon. (Danof Daniel) 

 


Posting Komentar

0 Komentar