Animalifenews.com - Universitas Filipina Manila telah mengembangkan obat penghilang rasa sakit hemat biaya yang terbuat dari yerba buena (Mentha x villosa Huds Fam. Lamiaceae), yang juga dikenal sebagai marsh mint atau spearmint.
Cecilia Maramba, direktur Institut Pengobatan Herbal
universitas tersebut mengatakan bahwa dalam mencari cara untuk meringankan rasa
sakit, mereka beralih ke apa yang dilakukan oleh tabib tradisional dan
menemukan yerba buena sebagai alternatif yang efektif.
![]() |
Foto.Herbal Yerba Buena-gmanetwork.com |
"Kami mencari cara untuk meredakan rasa sakit. Saran awalnya adalah yerba buena (yang) berasal dari tabib tradisional kami. Ginagamit din po nila 'to (Mereka juga menggunakan ini) untuk meredakan rasa sakit," kata direktur tersebut kepada GMA News Online dalam sebuah wawancara.
"Dan apa yang kami lakukan di institut ini adalah memvalidasi secara
ilmiah banyak saran dari apa yang dilakukan oleh tabib tradisional kami. Jadi
titik awal parang sila'yung. Marami rin pong na-screen na ibang mga tanaman
pero'yung untuk nyeri 'yung yerba buena'yung pinaka-oke," tambahnya.
(Mereka seperti titik awal. Ada juga banyak tanaman lain yang telah
disaring, tetapi untuk rasa sakit, babuena Anda terlihat paling bagus.)
Menurut Maramba, komponen analgesik yang menghilangkan rasa sakit, seperti mentholactone,
beta-sitosterol, dan beta-sitosterol-beta-D-glucosidase ditemukan
dalam tanaman tersebut.
Uji coba dilakukan terhadap empat jenis pasien yang mengalami nyeri, yaitu
pasca pencabutan gigi, pasca melahirkan akibat episiotomi dan episiorafi, pasca
operasi kecil, dan pasca sunat.
Obat herbal tersebut mengurangi rasa sakit dalam 10 menit, dan pasien
mengatakan mereka tidak lagi merasakan sakit dalam 30 menit hingga satu jam.
Hal ini membuat Maramba "sebanding" dengan parasetamol.
Kabarnya, bantuan ini bertahan hingga 13 jam dalam meredakan nyeri
pascaoperasi sedang hingga berat akibat sunat, pencabutan gigi, dan melahirkan.
"Pasien merasa puas dengan penghilang rasa sakit
yang diberikan," imbuh dokter tersebut.
Penelitian tidak menemukan efek samping dibandingkan
dengan obat penghilang rasa sakit yang tersedia secara komersial.
Misalnya, parasetamol masih menimbulkan risiko,
"terutama kerusakan hati akibat metabolitnya NAPQI, atau N-asetil-p-benzoquinone
imine, produk sampingan beracun yang dihasilkan selama metabolisme xenobiotik
parasetamol ketika dikonsumsi dalam dosis tinggi."
Para peneliti tidak melihat efek seperti itu dengan
tablet yerba buena.
"Jadi soal parasetamol, nah ada yang alergi. Nomor dua, kalau dipakai kronis bisa keracunan hati. 'Pag
masyadong matagal ginagamit atau masyadong mataas 'yung dose na ginagamit.
Hindi talaga' yun nakita sa yerba buena terutama sa uji toksisitas kronis na
ginawa. 'Yun ang ayaw natin sa paracetamol," tuturnya.
(Jika Anda menggunakannya terlalu lama atau
dosisnya terlalu tinggi. Jadi itu tidak terlihat di Yerba Buena, terutama untuk
uji toksisitas kronis yang dilakukan.)
Tablet yerba buena juga tidak menunjukkan efek
samping umum seperti iritasi lambung atau toksisitas hati, yang dikaitkan
dengan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID).
"Aman untuk hati dan ginjal. Itulah yang tidak
kami sukai dari parasetamol. Obat pereda nyeri lain seperti NSAID, ibuprofen,
asam mefenamat, biasanya menyebabkan gastritis atau bahkan tukak lambung jika
digunakan terlalu lama," katanya seperti ditulis dalam laman gmanetwork.com.
Di samping kemanjurannya, para ahli UP mencatat
keterjangkauan tablet herbal karena harganya antara P4 hingga P7 per tablet.
Obat penghilang rasa sakit alami ini dimasukkan dalam
Formularium Nasional Filipina pada tahun 2008 tetapi dihapus karena
kurangnya bahan baku untuk produksi massal.
Namun, sekarang siap untuk diproduksi massal dengan
teknologi baru dan hak milik yang terjamin.
Dengan produk ini, Maramba berharap mereka dapat
membantu Filipina menjadi negara yang mandiri dalam hal penyediaan obat
penghilang rasa sakit dan kemudian mengekspornya ke negara lain.
"Yang lainnya adalah ini juga akan membantu
petani kita jika mereka menanam ini dan ini akan menjadi bagian dari tanaman
komersial mereka. Untuk pengobatan herbal secara umum, kami menginginkan
sesuatu yang benar-benar buatan Filipina, sesuatu yang akan membuat kami juga
mandiri. Mungkin di masa mendatang, kami juga dapat mengekspor produk kami
sendiri," katanya.
Maramba mendesak para investor untuk mempertimbangkan
memproduksi dan mendistribusikan produk mereka guna membantu warga Filipina
dalam menghilangkan rasa sakit.
"Sejauh ini, saya rasa kami memiliki satu
perusahaan yang tertarik untuk mengomersialkannya. Jadi kami berharap (mungkin)
tahun depan atau mudah-mudahan dalam waktu dekat akan tersedia di pasaran
karena kami benar-benar ingin orang-orang menggunakannya," katanya.
"Jika ada (investor) yang ingin berinvestasi
pada produk baru kami, mohon pertimbangkan untuk memproduksi dan
mendistribusikan yerba buena ini. Kami yakin ini akan sangat membantu
masyarakat Filipina." (Dda)
0 Komentar