Animalifenews.com – Universitas Indonesia luncurkan program pelatihan pengelolaan dan perdagangan karbon dengan kurikulum yang komprehensif. Program dengan nama Planetary Carbon Certification Program (PCCP) 2025 merupakan hasil kolaborasi Center for strategic and Global studies (CSGS), Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia (UI) dan Impax Embrace Harmony resmi diluncurkan pada Senin (17/3), di Kampus UI Salemba.
![]() |
Foto.Kampus UI Depok-ui.ac.id |
PCCP 2025 adalah program pelatihan yang berfokus pada
pengukuran, pelaporan, dan verifikasi emisi karbon. Program
ini dirancang untuk membekali peserta mengenai mekanisme perdagangan karbon,
regulasi lingkungan, serta praktik terbaik dalam mitigasi emisi karbon.
Menurut Kepala CSGS SKSG UI, Dr. Shobichatul Aminah, M.Si., pelatihan ini adalah langkah awal UI untuk berkontribusi dalam pengurangan emisi karbon. “Pelatihan karbon di luar ada, tetapi tidak sekomprehensif kurikulum yang telah kami susun. Kami dari pusat riset dan pusat kajian berpikir bahwa UI dengan mottonya, ‘Unggul dan Impactful’, harus dapat berkontribusi dalam isu karbon yang saat ini sangat penting dan banyak diperbincangkan,” ujarnya seperti dikutip dari laman resmi Universitas Indonesia.
PCCP 2025 terdiri atas tiga kelas utama. Course A
merupakan tahap pengenalan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan
pengetahuan dasar mengenai emisi karbon serta dampaknya terhadap lingkungan. Course
B dirancang untuk memperdalam pemahaman peserta serta meningkatkan keterampilan
dalam menganalisis, mengukur, dan mengelola emisi karbon secara lebih teknis.
Adapun Course C berfokus pada sertifikasi profesional bekerja sama
dengan lembaga sertifikasi resmi, sehingga peserta mendapatkan pengakuan
kompetensi yang dapat diterapkan di berbagai sektor industri.
Dalam acara tersebut, Ketua Pusat Kajian Pembangunan
Berkelanjutan UI, Joko Adianto, S.T., M.Ars., Ph.D., menekankan urgensi
pelatihan ini mengingat sektor konstruksi dan infrastruktur hijau berperan
besar dalam upaya pengurangan emisi karbon. “Perdagangan karbon dan sertifikasi
pengurangan emisi akan menjadi aspek krusial dalam kebijakan lingkungan di
Indonesia. Pelatihan ini hadir untuk membangun keahlian yang dibutuhkan dalam
mendukung transisi menuju ekonomi rendah karbon,” kata Joko.
Ia menyoroti bagaimana kebijakan perdagangan karbon di
Indonesia masih berada dalam tahap pengembangan dan membutuhkan dukungan
akademik serta tenaga ahli yang memahami teknis pengukuran dan pelaporan emisi
karbon. Oleh karena itu, PCCP 2025 dirancang untuk membekali peserta dengan
beragam kompetensi agar dapat berkontribusi dalam implementasi kebijakan yang
lebih efektif. Untuk mendukung mitigasi emisi karbon, para peserta juga dapat
memanfaatkan teknologi, seperti penggunaan kecerdasan buatan (AI) dan big data
dalam pemantauan jejak karbon industri.
Wakil Direktur SKSG UI, Prof. Dr. Eva Achjani Zulfa,
S.H., M.H., berharap program ini dapat menjadi langkah konkret untuk mendukung
kebijakan nasional terkait emisi karbon. Ia mengatakan, “Konsep ekonomi hijau
menuntut keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan.
Untuk itu, melalui program ini, UI ingin memberikan edukasi kepada masyarakat
tentang bagaimana menerapkan konsep ekonomi hijau di Indonesia.” (Dda/Ril)
0 Komentar