KELAPA LANGKA DI PASAR DOMESTIK, IPB USUL TINGKATKAN PRODUKTIVITAS DAN PERLUASAN AREA TANAM

Animalifenews.com – Di tengah lonjakan harga dan kelangkaan kelapa di Indonesia, pakar dari Departemen Agribisnis IPB University, Prof Amzul Rifin, menekankan perlunya strategi jangka panjang untuk memastikan ketahanan pasokan kelapa. “Peningkatan produktivitas dan perluasan area tanam menjadi dua solusi utama untuk mengatasi kelangkaan kelapa di pasar domestik,” ujar Amzul.

Ia menjelaskan, salah satu penyebab utama kelangkaan adalah melonjaknya permintaan ekspor, khususnya minyak kelapa. Harga dunia yang terus naik membuat produsen lebih memilih mengekspor daripada menjual di pasar lokal.

Foto.Kebun kelapa di Kepulauan Natuna-Danof Daniel

Dorong Produktivitas

Prof Amzul menekankan bahwa peningkatan produktivitas petani adalah kunci utama. Ini bisa dilakukan melalui pemanfaatan bibit unggul, perbaikan teknik budidaya, serta pendampingan dan pelatihan bagi petani kelapa.

Selain itu, perluasan area tanam juga dinilai krusial. “Perlu ada kebijakan yang mendukung pembukaan lahan baru untuk kelapa, khususnya di wilayah potensial yang selama ini kurang dimanfaatkan,” tambahnya.

Saingan dengan Sawit

Namun, tantangan terbesar datang dari persaingan dengan tanaman lain yang lebih menguntungkan, terutama kelapa sawit. Banyak petani beralih karena sawit dinilai lebih cepat menghasilkan pendapatan.

Untuk itu, Prof Amzul menyarankan pemerintah memberikan insentif bagi petani kelapa agar mereka tetap tertarik menanam. “Pendapatan petani harus ditingkatkan, tidak hanya dari kelapa mentah, tapi juga dari produk turunannya seperti minyak kelapa, sabut, dan arang tempurung,” jelasnya.

Ia menilai, pengembangan industri pengolahan kelapa di dalam negeri juga perlu digenjot agar petani mendapat nilai tambah lebih besar tanpa harus bergantung pada pasar ekspor.

“Kalau petani bisa mendapat keuntungan lebih besar dari produk kelapa, mereka akan bertahan menanam kelapa, dan kita bisa mengurangi risiko kelangkaan di masa depan,” tutupnya. (Amanda Maulidinof)

Posting Komentar

0 Komentar