Animalifenews.com - Pemerintah
DKI Jakarta diminta menunda pengoperasian pengelolaan sampah modern Refuse
Derived Fuel (RDF)-Plant Jakarta. Pasalnya, saat diuji coba, warga Rorotan,
Jakarta Utara, mengeluhkan perihal aroma tak sedap dalam uji coba fasilitas
pengolahan sampah modern tersebut.
“Iya, kami akan mengevaluasi
masalah-masalah yang mengganggu kenyamanan warga, salah satunya adalah bau
tidak sedap yang keluar dari RDF. Tidak seharusnya infrastruktur yang
seharusnya melayani warga malah membuat mereka tidak nyaman,” ujar Anggota
Komisi D DPRD DKI Jakarta Bun Joi Phiau di gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat
(14/2).
![]() |
Foto.RDF Plant DKI Jakarta-ist |
Terkait langkah lanjutan,
Komisi D akan meminta pihak pengelola RDF Plant untuk mengkaji kembali sumber
utama bau dan mencari solusi efektif agar kejadian serupa tidak terulang.
“Kami akan meminta RDF untuk
mengkaji permasalahannya. Mereka perlu mencari tahu apa penyebab bau dan apa
solusi terhadap permasalahan itu. Jangan sampai kita menghabiskan banyak uang,
tetapi masalahnya tidak bisa diselesaikan dengan baik,” tegasnya seperti ditulis
laman dprd-dkijakartaprov.go.id.
Politisi dari Fraksi PSI itu
juga menekankan, jika diperlukan peningkatan infrastruktur RDF Plant. Di
antaranya, mengendalikan aroma tak sedap sampah.
Ia juga berharap,
permasalahan tersebut segera diselesaikan agar warga sekitar bisa kembali hidup
dengan nyaman.
“Kita semua tahu bau sampah
seperti apa nggak enaknya, maka pihak yang berwenang perlu segera melakukan
tindakan. Kami juga berharap kejadian di RDF ini bisa menjadi pelajaran agar
masalah serupa tidak terjadi di tempat lain,” pesan Bun.
Sebelumnya, pihak pengelola
RDF Plant Jakarta telah memastikan bahwa sistem pengendalian bau telah
disempurnakan dan siap beroperasi secara optimal.
“Seluruh sistem pengendalian
bau sudah disempurnakan dan siap beroperasi optimal untuk memastikan RDF Plant
berjalan tanpa dampak negatif bagi masyarakat sekitar,” kata Project Manager
Pembangunan RDF Plant Jakarta KSO Wika-Jaya Konstruksi Angga Bagus
Kepala Dinas Lingkungan
Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto, juga menyebutkan bahwa RDF Plant dilengkapi
dengan teknologi deodorizer, sterilisasi sinar ultraviolet, serta filter
karbon aktif untuk memastikan udara yang keluar dari fasilitas telah
dinetralkan.
“Selain itu, filter karbon
aktif juga digunakan untuk menyerap partikel bau yang tersisa,” tandas Asep.
Dengan kapasitas pengolahan
hingga 2.500 ton sampah per hari, RDF Plant Jakarta diharapkan dapat menjadi
solusi bagi permasalahan sampah di Jakarta tanpa memberikan dampak negatif bagi
masyarakat sekitar. (Dda/ril)
0 Komentar