PERUSAHAAN JERUK TERBESAR DI AMERIKA AKAN KELUAR DARI BISNIS JERUK

Animalifenews.com - Salah satu perusahaan jeruk terbesar di Amerika Serikat, Alico inc. akan keluar dari industri jeruk. Keputusan ini diambil setelah melihat produksinya di Florida hancur oleh badai baru-baru ini dan penyakit tanaman yang merajalela selama bertahun-tahun.

Perusahaan tersebut menyimpulkan bahwa "menanam jeruk tidak lagi menguntungkan secara ekonomi bagi kami di Florida," dengan penyakit dan badai yang mengurangi produksi hingga 73%.

Foto.Perusahaan Jeruk di Florida-agriculturedive.com


Perusahaan pemasok Tropicana ini tidak akan mengeluarkan modal lebih lanjut untuk operasi jeruknya setelah 2025. Divisi Citrus Alico perusahaan tersebut akan segera mengurangi sebagian besar tenaga kerja produksinya dengan hampir 3.500 hektar jeruk akan dikelola oleh pihak ketiga.

Seperti ditulis laman agriculturedive.com, Alico mengatakan akan bertransformasi menjadi perusahaan lahan yang terdiversifikasi. Dia berharap untuk menjual atau menyewakan sebagian besar lahannya untuk operasi pertanian. Beberapa lahan juga akan dijual untuk pengembangan komersial dan perumahan.

Badai dan penyakit tanaman jeruk yang tak kunjung sembuh telah menyusutkan hasil panen dan mendorong para petani untuk mempertimbangkan kembali masa depan mereka di Florida, yang pernah menjadi pemimpin dalam produksi jeruk AS.

Panen jeruk Florida diperkirakan akan menjadi yang terendah dalam satu abad, menurut prediksi Departemen Pertanian AS. Badai Milton menjadikan kemunduran besar dalam upaya para petani untuk membuat kemajuan melawan ancaman penyakit jeruk.

Alico telah melihat penurunan produksi jeruk sekitar 73% selama 10 tahun terakhir bahkan ketika perusahaan telah melakukan investasi yang signifikan pada pemberantasan penyakit. Dampak tambahan dari badai baru-baru ini telah membuat perusahaan "menyimpulkan bahwa menanam jeruk tidak lagi layak secara ekonomi bagi kami di Florida," kata Presiden dan CEO Alico John Kiernan dalam  agriculturedive.com

"Kami telah mengeksplorasi semua opsi yang ada untuk memulihkan operasi jeruk kami agar menguntungkan, tetapi tren produksi jangka panjang dan biaya yang dibutuhkan untuk memerangi penyakit jeruk tidak lagi mendukung harapan kami untuk pemulihan," tambah Kiernan.

Alico memperkirakan 75% dari kepemilikan lahannya tetap akan difokuskan pada pertanian. Perusahaan tersebut memiliki sekitar 53.370 hektar lahan di Florida, ditambah sekitar 48.700 hektar hak atas minyak, gas, dan mineral.

Biaya tinggi dalam industri jeruk telah mendorong pemasok untuk memikirkan kembali investasi mereka, tidak hanya di Florida. Limoneira, produsen alpukat dan lemon yang berbasis di California, telah menjual ribuan hektar lahan untuk membayar utang dan perusahaan tersebut berencana untuk bertransformasi menjadi pemasar dan penjual jeruk daripada menanggung biaya panen. (Dda)

 

Posting Komentar

0 Komentar