Animalifenews.com - Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni melantik sebelas pejabat pimpinan tinggi madya untuk struktur baru Kementerian Kehutanan pada awal pekan ini di Jakarta. Para pajabat yang dilantik tersebut menempati posisi baru dalam Kementerian Kehutanan yang baru selesai terbentuk sebagai hasil pemisahan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Menhut Raja
Juli menegaskan pelantikan pejabat tinggi eselon I ini merupakan bagian dari
penataan struktur organisasi baru dalam mengembangkan peranan Kementerian
Kehutanan untuk menjaga kelestarian hutan.
Foto.Pelantikan Pejabat Tinggi Kehutanan |
Kepada
pejabat yang dilantik, Raja Juli mengingatkan bahwa tugas Kementerian Kehutanan
kedepan tidak ringan. Sebagaimana visi Presiden dan Wakil Presiden, Prabowo
Subianto dan Gibran Rakabuming Raka ‘Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia
Emas 2045', yang akan diwujudkan dengan 8 misi yang disebut Asta Cita, yang
berisikan tentang pengokohan ideologi hingga demokrasi.
Salah satu
yang ditegaskan adalah ASTA CITA 2: Memantapkan sistem pertahanan
keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan,
energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.
Perwujudannya,
dikatakan Raja Juli, Pemerintah memiliki rencana besar dalam memanfaatkan lahan
hutan sebagai cadangan sumber ketahanan pangan, energi, dan air.
“Kita sudah
mengidentifikasi sekitar 20 juta ha hutan yang bisa dimanfaatkan untuk cadangan
pangan, energi, dan air. Ada potensi sekitar 1,1 juta ha lahan yang bisa
menghasilkan hingga 3,5 juta ton beras per tahun. Jumlah ini setara dengan
total impor beras Indonesia pada 2023. Selain itu, pemerintah juga berencana
menanam pohon aren sebagai sumber bioetanol. Satu hektare aren mampu
menghasilkan 24 ribu kiloliter bioetanol. Jika kita menanam 1,5 juta ha aren,
kita bisa menghasilkan 24 juta kiloliter bioetanol, yang dapat menggantikan
impor BBM sebesar 26 juta kiloliter,” jelasnya.
Selain itu,
Menhut juga menegaskan tentang perwujudan ASTA CITA 6: Membangun dari desa dan
dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan, yakni melalui
Peningkatkan produktivitas Perhutanan Sosial untuk mendukung Makan Bergizi
Gratis.
Menhut juga
berpesan kepada Pejabat Pimpinan Tinggi Madya untuk bekerja penuh dedikasi dan
menjadi teladan bagi para staf di lingkungan kerjanya masing-masing dan tidak
kalah pentingnya untuk disadari bahwa apa yang dikerjakan akan senantiasa
dinilai oleh masyarakat, juga dilihat dan dipertanggungjawabkan kepada Tuhan
Yang Maha Esa kelak pada kemudian hari.
“Pekerjaan kita masih banyak dan semakin tidak mudah, untuk itu dalam menjalankan amanah yang tidak ringan ini, saya memohon dukungan dari seluruh jajaran Kementerian,” ungkapnya.
“Jika ingin berlari cepat, berlarilah sendiri. Jika ingin berlari jauh,
berlarilah bersama,” pungkasnya.
Kesebelas pejabat Kementerian Kehutanan yang dilantik,
adalah (1) Laksmi Wijayanti sebagai Inspektur Jenderal; (2) Ade Tri Ajikusumah
sebagai Direktur Jenderal Planologi Kehutanan; (3) Satyawan Pudyatmoko sebagai
Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem; (4) Dyah
Murtiningsih sebagai Direktur Jenderal Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan
Rehabilitasi Hutan; (5) Dida Mighfar sebagai Direktur Jenderal Pengelolaan
Hutan Lestari; (6) Mahfudz sebagai Direktur Jenderal Perhutanan Sosial; (7) Dwi
Januanto Nugroho sebagai Direktur Jenderal Penegakan Hukum Kehutanan; (8) Indra
Exploitasia sebagai Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM; (9) Novia
Widyaningtyas sebagai Staf Ahli Bidang Revitalisasi Industri Kehutanan; (10)
Fahrizal Fitri sebagai Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga; (11) Haruni
Krisnawati sebagai Staf Ahli Bidang Perubahan Iklim.
Pelantikan ini juga dihadiri oleh Wakil Menteri Kehutanan
Sulaiman Umar, Para Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama KLHK, Para Pejabat
Fungsional Ahli Utama lingkup KLHK, serta undangan lainnya. (Ril/Dda)
0 Komentar