Animalifenews.com – Lebah madu merupakan hasil hutan bukan kayu (HHBK) yang memiliki potensi besar untuk masa depan. Oleh karena itu, IPB University menggelar pelatihan budi daya lebah madu untuk para petani lokal dari tiga kecamatan, yakni Kecamatan Dramaga, Kecamatan Ciomas, dan Kecamatan Tamansari. Pelatihan berlangsung di Arboretum Hutan Tropika Telaga Inspirasi, Kampus IPB Dramaga.
Acara yang baru digelar pekan ini merupakan kolaborasi antara IPB University, Yayasan Hutan Organik, dan PT Danone Nutricia. Kegiatan ini bertujuan memperkuat peran Taman Kehati Telaga Inspirasi sebagai pusat konservasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat melalui budi daya lebah madu.
Pelatihan juga diikuti oleh staf Taman Hutan Kampus
(Tahuka) IPB University dan pendamping penyuluh pertanian wilayah Dramaga.
Kegiatan ini diisi oleh para pakar dan ahli dari Departemen Biologi, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB University, yaitu Prof Rika
Raffiudin Dr Windra Priawandiputra.
“Lebah madu adalah penjaga keseimbangan alam. Selain
menghasilkan madu berkualitas, mereka juga penyerbuk utama yang tak
tergantikan,” jelas Rika pada materinya seperti ditulis laman ipb.ac.id.
Foto. Pelatihan Petani di IPB University |
Ia melanjutkan, “Lebah madu tidak hanya memberikan
nilai ekonomi melalui produksi madu, propolis, dan lilin lebah, tetapi juga
membantu meningkatkan produktivitas pertanian dan perkebunan.”
Dr Windra, ahli lebah tanpa sengat, menambahkan bahwa
jenis lebah ini memiliki potensi luar biasa untuk dikembangkan di Indonesia. Ia
berbagi tips budi daya lebah tanpa sengat. Mulai dari teknik pencangkokan
koloni hingga pentingnya menanam berbagai jenis tanaman pakan seperti kelapa,
mangga, dan karet.
“Selain mudah dipelihara, madu dari lebah tanpa sengat
memiliki khasiat tinggi dan rasa yang unik,” ujarnya. Tidak hanya itu, ia juga
memaparkan tentang diversifikasi produk lebah yang bisa menjadi peluang bisnis
baru bagi petani.
Budi daya lebah tanpa sengat atau meliponikultur juga
terus berkembang di Indonesia, didukung oleh inovasi melalui desain sarang dan
teknik pemeliharaan.
IPB University berharap sinergi antara pelestarian
lingkungan dan kesejahteraan masyarakat memberikan dampak positif terhadap
masyarakat.
Konsep pemberdayaan yang menyatukan konservasi dan
ekonomi ini menjadi model inspiratif yang dapat diterapkan di berbagai wilayah
Indonesia. Selain itu, ini menjadi langkah awal untuk menjadikan Arboretum
Hutan Tropika IPB University sebagai pusat riset dan pelatihan budi daya lebah
di Indonesia. (Dda)
0 Komentar