Animalifenews.com – Peternak sapi Indonesia, khususnya di Boyolali, saat ini tengah kesulitan menjual susu hasil ternak mereka, akhirnya ribuan liter susu segar dibuang sia-sia. Sebaliknya, di Tiongkok sedang kesulitan mengimpor susu yang harganya mulai jatuh karena susu produk domestik harganya lebih murah dari susu impor di pasaran negara tirai bambu tersebut.
Impor susu pernah menjadi
produk terlaris di platform e-commerce Tiongkok, namun kini terus menurun
pada tiga kuartal pertama tahun ini karena meningkatnya biaya produksi dan
persaingan yang ketat.
Foto. Produk susu & turunannya-chanakyadairy.com |
Berdasar berita yang dimuat laman yicaiglobal.com pada
13 November 2024, dari Januari hingga September 2024, impor susu cair
turun 25 persen menjadi 303.000 ton dari tahun ke tahun, menurut laporan
perdagangan susu terbaru.
Alasan utama di balik
penurunan ini adalah susu impor tidak lagi menawarkan keunggulan biaya, kata
Song Liang, analis susu independen, dalam wawancara dengan Yicai. Selama
dua tahun terakhir, biaya produksi susu telah meningkat di luar negeri,
sementara biaya transportasi laut juga meningkat, katanya. Selain itu, perang
harga di Tiongkok telah meningkat, tambahnya.
Zhang Yuan, seorang pedagang
susu yang berbasis di Ningbo, mengatakan kepada Yicai bahwa
perusahaannya telah menghentikan impor merek tertentu karena kenaikan harga
lebih dari 30 persen.
Sementara di Tiongkok, harga
susu mentah berada pada level terendah, menurut seorang eksekutif di sebuah
perusahaan susu terkenal yang didanai asing. Hal ini membuat merek domestik
lebih kompetitif, dengan perusahaan katering semakin menyukai produk susu
lokal, kata eksekutif tersebut.
Dalam jangka menengah dan
panjang, susu impor akan tetap menjadi sumber utama konsumsi susu di Tiongkok.
Namun, dalam jangka pendek, produk domestik sangat kompetitif, sehingga kecil
kemungkinan permintaan impor akan melonjak, kata Song.
Impor susu Tiongkok mulai
menurun pada tahun 2022 setelah bertahun-tahun mengalami pertumbuhan. Dari
tahun 2013 hingga 2021, impor susu mengalami tingkat pertumbuhan tahunan
gabungan sebesar 30 persen, dari 195.000 ton pada tahun 2013 menjadi 996.000
ton pada tahun 2021, menurut statistik dari Asosiasi Susu Tiongkok. (Dda)
0 Komentar