Animalifenews.com, 28 November – Kementerian Kehutanan telah meredistribusi 8 juta hektar lahan hutan kepada masyarakat untuk mendukung ketahanan pangan nasional dan perbaikan gizi Masyarakat. "Dari 8 juta hektar tersebut perlu diintensifikasi. Kemudian, bagaimana area 8 juta ini dapat dihubungkan dengan area kerja Badan Gizi Nasional," kata Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni.
Menhut dan Kepala Badan Gizi
Nasional, Dadan Hindayana, Selasa (26/11) menggelar pertemuan penting,
membahas potensi kolaborasi dalam mendukung ketahanan pangan nasional dan
perbaikan gizi masyarakat melalui pengelolaan sumber daya alam secara
berkelanjutan. Pertemuan ini berlangsung di Kantor Badan Pangan Nasional (Bapanas),
Komplek Kementerian Pertanian, Jakarta, dengan dihadiri pejabat tinggi dari
kedua lembaga.
Foto. Menhut dan Kepala Badan Gizi Nasional-ppid.menlhk.go.id |
Raja Juli menyatakan siap
menjalankan target swasembada pangan yang dicanangkan Presiden Prabowo
Subianto. Dalam hal itu, Raja Juli mengatakan, sektor kehutanan melalui Program
Perhutanan Sosial dapat menjadi tulang punggung bagi pemenuhan swasembada
pangan.
"Kami di Kementerian
Kehutanan secara serius mendukung visi besar Pak Presiden Prabowo untuk
swasembada pangan dan makan bergizi gratis ini. Terkait hal itu, kami memiliki Program
Perhutanan Sosial," ujarnya didampingi Dirjen PDASRH, Dirjen PHL dan
Dirjen PSKL.
Raja Juli menyampaikan ada 8
juta hektar yang sudah diredistribusi pada masyarakat. Dan masih ada sisa 7
juta lagi lahan yang bisa dimanfaatkan.
Raja Juli menegaskan setidaknya ada dua hal yang akan
berjalan. Pertama, untuk program makan bergizi gratis ini akan sukses. Dalam
artian, delivery-nya kepada ibu hamil, kepada anak-anak kita. Pada saat
bersamaan dan ini yang menjadi salah satu tujuan besar Pak Prabowo membuat
ekonomi petani, di masyarakat bawah, di ujung-ujung pulau-pulau di Indonesia
itu menggeliat karena ada aktivitas
ekonomi.
Sementara itu, Kepala Badan Gizi Nasional, menyatakan
bahwa pertemuan ini membuka peluang baru untuk menyelaraskan program gizi
dengan perhutanan sosial. Ia juga menyampaikan hutan Indonesia banyak menyimpan
potensi untuk memproduksi pangan.
"Jadi ketika nanti produksinya ada, maka akan
dibutuhkan siapa yang bisa menyerap hasil dari produksi tersebut. Dan Badan
Gizi hadir nanti di lokasi-lokasi itu menjadi off-taker ke depan bagi
produk-produk yang dikembangkan di perhutanan sosial. Dan produknya akan kita deliver
untuk makan bergizi untuk ibu hamil, ibu menyusui, anak balita, anak sekolah
dari PAUD sampai SMA," katanya.
"Saya kira itu yang kita bicarakan tadi dan kita
melihat, sudah ada beberapa perhutanan sosial yang sudah sangat produktif.
Nanti akan kami dukung dengan kehadiran satuan pelayanan di wilayah-wilayah
tersebut," lanjutnya. (Ril/Dda)
0 Komentar