Animalifenews.com – Ikan mas salmon raksasa yang menjadi simbol wilayah Mekong, Kamboja, yang dianggap telah punah, ternyata masih berkeliaran dan berhasil ditemukan. Chheana Chhut, seorang peneliti di Institut Penelitian dan Pengembangan Perikanan Darat di Phnom Penh, Kamboja, berhasil menemukan ikan langka tersebut.
Foto.Ikan Hantu Sungai Mekong-unr.edu |
Ikan predator ini dapat
tumbuh hingga 4 kaki atau lebih dari satu meter panjangnya dan memiliki
tonjolan mencolok di ujung rahang bawahnya. Bercak kuning mencolok mengelilingi matanya yang
besar.
Dengan penampakan terakhir yang dikonfirmasi pada
tahun 2005, “spesies ikan ini tampaknya telah menghilang dari wilayah Mekong
selama beberapa dekade,” kata Chheana, yang merupakan salah satu penulis sebuah
studi yang diterbitkan daring pada pekan keempat Oktober ini di jurnal Biological
Conservation yang mendokumentasikan penampakannya baru-baru ini.
Sejak tahun 2017, seperti ditulis laman abcnews.go.com,
para ahli biologi melacak spesies ikan yang bermigrasi di Kamboja, telah
mengembangkan hubungan dengan masyarakat nelayan setempat, meminta mereka untuk
melaporkan setiap penampakan yang tidak biasa.
Begitulah cara tiga ikan mas salmon raksasa yang
ditemukan di Sungai Mekong dan anak sungainya di Kamboja antara tahun 2020 dan
2023 menjadi perhatian para peneliti.
“Saya benar-benar terkejut dan gembira melihat ikan
asli untuk pertama kalinya,” kata Bunyeth Chan, salah satu penulis studi dan
peneliti di Universitas Svay Rieng di Kamboja.
Seperti ditulis laman abcnews.go.com, para
peneliti mengatakan penampakan itu memberi mereka harapan baru tentang nasib
spesies tersebut. Salah satu julukan untuk spesies itu adalah
“ikan hantu.”
“Penemuan kembali ini
merupakan berita yang sangat menggembirakan dan positif,” kata Zeb Hogan,
seorang ahli biologi ikan di Universitas Nevada, Reno, yang menjadi bagian dari
tim tersebut.
Namun, terkait nasib ikan
tersebut juga seperti bahaya yang dihadapi semua spesies migrasi di Mekong, yaitu
menghadapi polusi industri dan penangkapan ikan berlebihan. Lebih dari 700
bendungan dibangun di sepanjang sungai dan anak-anak sungainya dan hanya ada
sedikit "jalur ikan" yang berfungsi untuk membantu spesies tersebut
melewati rintangan, kata Brian Eyler, Direktur Program Asia Tenggara di Stimson
Center di Washington, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut.
Para ahli biologi mengatakan
mereka berharap bahwa bekerja sama dengan masyarakat lokal di Thailand dan Laos
akan memungkinkan mereka untuk memastikan apakah ikan tersebut masih berenang
di bagian lain Sungai Mekong. (DDA)
0 Komentar