URUSAN POLUSI PLASTIK, INDIA RANKING SATU DAN INDONESIA KETIGA DUNIA

Animalifenews.com Plastik masih sebagai momok sumber polusi yang merusak bumi karena sifatnya yang tidak mudah hancur pada tanah dan air. India menduduki peringkat teratas sebagai negara dengan polusi plastik tertinggi, menghasilkan seperlima dari sampah plastik global. Sementara Indonesia di posisi ketiga setelah Nigeria. Penelitian baru mengungkap bahwa produksi sampah plastik India mencapai 9,3 juta ton pertahun.

Foto.Ranking Polusi Plastik-downtoearth.org.id

Menurut sebuah studi baru, India telah menduduki posisi teratas sebagai negara dengan polusi plastik terbesar di dunia, menghasilkan 9,3 juta ton (Mt) per tahun. Jumlah ini setara dengan sekitar seperlima dari emisi plastik global.

Tingkat produksi sampah resmi negara India, sekitar 0,12 kilogram per kapita per hari, kemungkinan besar lebih dari angka tersebut, studi yang diterbitkan dalam jurnal Nature menyoroti hal tersebut. Selain itu, pengumpulan sampah kemungkinan besar dilebih-lebihkan.

Hal ini dapat terjadi karena statistik resmi tidak mencakup daerah pedesaan, pembakaran terbuka sampah yang tidak dikumpulkan, atau sampah yang didaur ulang oleh sektor informal, kata makalah tersebut. Posisi kedua dan ketiga ditempati Nigeria, dengan emisi sebesar 3,5 juta ton dan Indonesia, dengan emisi sebesar 3,4 juta ton.

Studi tersebut mendefinisikan emisi plastik sebagai material yang telah berpindah dari sistem yang dikelola atau salah kelola (kondisi terkendali) ke sistem yang tidak dikelola (kondisi tidak terkendali  — lingkungan).

Upaya sebelumnya mengidentifikasi Tiongkok sebagai pencemar tertinggi secara global. Studi baru, yang menggunakan data terkini, menempatkan Tiongkok di posisi keempat, yang mencerminkan kemajuan negara ini dalam mengadopsi pembakaran sampah dan tempat pembuangan sampah terkendali, tulis para peneliti, seperti ditulis laman downtoearth.org.in.

“Tiongkok, yang memiliki populasi yang sama [dengan India], telah berinvestasi besar-besaran dalam 15 tahun terakhir dalam infrastruktur dan layanan pengumpulan dan pemrosesan sampah padat kota,” tambah Velis. (DDA)

 

Posting Komentar

0 Komentar