Permasalahan penangkaran satwa yang dilindungi perlu perhatian lebih serius dari pemerintah pusat maupun daerah, khususnya, terkait penakaran satwa yang dikelola pihak swasta. Walaupun tujuan pemeliharaan hewan ini baik, seperti untuk pendidikan dan hiburan masyarakat, namun tidak boleh menelantarkan hewan sehingga perlu profesionalisme dari pihak swasta tersebut.
Foto.Madiun Umbulan Square-tribunnews.com |
Baru-baru
ini, laman media radarmadiun.jawapos.com mengabarkan Balai Konservasi
Sumber Daya Alam (BKSDA)
Madiun diam-diam sedang melakukan investigasi dugaan penjualan satwa di
Lembaga Konservasi (LK) Madiun Umbul Square (MUS). Berdasarkan informasi yang
diperoleh, terdapat indikasi bahwa beberapa kijang yang berada di LK tersebut
dijual oleh oknum internal MUS.
Media
tersebut mengabarkan pada Rabu (4/9), Direktur Madiun Umbul Square Afri Handoko telah
dipanggil oleh BKSDA untuk menjalani pemeriksaan sehubungan dengan dugaan kasus
perdagangan satwa tersebut.
Kepala
Bidang Wilayah BKSDA Madiun Agustinus Krisdijantoro mengonfirmasi hal tersebut.
Dia menyatakan bahwa investigasi sedang berlangsung dan sejumlah saksi telah
diperiksa.
"Benar,
saat ini kami sedang melakukan investigasi atas dugaan penjualan satwa oleh
oknum tidak bertanggung jawab," ujar Agustinus kepada Radar Madiun,
Rabu (3/9).
"Beberapa
orang sudah kami periksa, dan hari ini kami juga memanggil Pak Afri untuk
dimintai klarifikasi," sambungnya.
Agustinus
menambahkan bahwa pihaknya baru mendapatkan informasi dari satu sisi. Perlu
melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mendapatkan keterangan yang lebih
lengkap dari manajemen MUS.
"Pemeriksaan
kami fokuskan pada dugaan penjualan satwa," jelasnya.
"Kami
butuh klarifikasi dari manajemen untuk mendapatkan informasi yang
berimbang," imbuh Agustinus.
Sebagai
informasi, Madiun Umbul Square adalah objek wisata di Kabupaten Madiun yang
menampilkan berbagai satwa, baik yang dilindungi maupun yang tidak dilindungi.
Saat
ini, terdapat sekitar 180-an satwa di lembaga konservasi tersebut, yang
berfungsi sebagai objek wisata dan edukasi bagi masyarakat.
Gajah Mati di
Solo Safari
Sementara itu, Dokter khusus dari Taman Safari Bogor didatangkan ke Solo untuk menyelidiki terkait penyebab kematian dua ekor gajah di Solo Safari. Wali Kota Solo Teguh
Foto.Taman Solo Safari-dewatiket.id |
Prakosa mengatakan, hasil penyelidikan terkait kematian dua ekor gajah di Solo Safari diperkirakan akan keluar pekan ini.
Mengutip laman Kompas.com, Teguh pada Senin (2/9) di Solo mengatakan, ‘’Dokter khusus didatangkan dari Jakarta miliknya Taman Safari. Baru diselidiki mungkin minggu ini akan keluar penyebabnya kematian. Karena kan gajah kita satu, gajah mereka satu."
Sementara
itu, menurut Direktur Utama Taman Satwa
Taru Jurug (TSTJ) Achmad
Syukri Prihanto, Senin (2/9) mengatakan penyebab kematian gajah di Solo Safari
yang berusia 15 tahun ini karena penyakit.
Achmad
menjelaskan, gajah yang biasa dipanggil Manohara mati karena terinfeksi
elephant endotheliotropic herpes virus (EEHV). Sesuai hasil uji laboraturim
penyebab kematian gajah tersebut, yang diserahkan ke Balai Konservasi Sumber
Daya Alam (BKSDA).
“Jadi karena
sakit ya. Hasil lab terserang EEHV. Kalau penyebanya kenapa bisa terserang
virus tersebut, bukan kapasitas saya. Mungkin lebih pas langsung ke BKSDA,”
ungkap Achmad seperti dikutip dari laman radarsolo.jawapos.com.
Achmad
menambahkan, banyak spekulasi beredar terkait kematian dua ekor gajah Solo
Safari. Mulai dari kesejahteraan yang kurang, penyakit, termasuk pakan.
Kasus
kematian ini membuat TSTJ segera melakukan evaluasi terkait pengelolan satwa.
Salah satunya menambah jumlah tim medis satwa. Terutama menambah dokter hewan
spesialis hewan liar dari Pusat Studi Taman Safari.
Raffi Ahmad
Buka Kebun Binatang
Seperti diberitakan
laman Antara.com, Selebriti papan atas yang dikenal sebagai Sultan
Andara ini, Raffi Ahmad bersama isterinya Nagita Slavina mengunjungi kebun
binatang BN Zoo yang berada di kawasan Pantai Matras Sungailiat Kabupaten
Bangka.
Foto.BN Zoo.Youtube.com |
"Kita
cek-cek dulu agar Minggu depan saat grand opening oleh Pak
Sandiaga Uno sudah siap semua," kata Raffi Ahmad di Sungailiat, Jumat
(30/8) sore kemarin.
Raffi
mengatakan Kebun Binatang BN Zoo akan menjadi kebun binatang pertama kali di
wilayah Sumatera selatan (Sumsel) yang menyajikan objek wisata baru untuk
masyarakat Bangka Belitung khususnya.
"Sengaja kita buka di Babel karena memang potensi pariwisata Bangka
Belitung itu pantainya luar biasa. Laskar pelangi di Belitung aja dulu sampai
terkenal banget, apalagi zoo ini jadi pertama di Sumsel," kata Raffi. (DDA)
0 Komentar