Animalifenews.com – Raja hutan kembali menunjukan kegelisahannya dengan menyerang manusia. Kali ini seorang pencari kayu bernama Jonhendri, 44, menjadi korban terkaman Harimau Sumatra saat mencari kayu di hutan. Sebelum diterkam, menurut Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau German Suhefti Hasibuan, ketiga pekerja tersebut sempat melihat harimau melintas.
"Mereka berpikir harimau hanya lewat saja,"
terang Genman pada Kamis (4/92024).
Foto.Harimau Sumatera-Forest Digest |
Ketiga pekerja kemudian
melanjutkan untuk menebang kayu mahang. Tak lama pekerja istirahat makan siang.
Setelah makan siang,
ketiganya istirahat di sekitar lokasi. Sementara korban Jonhendri posisi jauh
dari 2 temannya dan diterkam.
"Posisi istirahat korban ini jauh dari teman. Saat itulah diterkam dan
mengalami luka pada bagian kepala," kata Genman, seperti ditulis laman detik.com.
Mantan Kepala BKSDA Sumatera Selatan itu memastikan lokasi korban diterkam
adalah masuk kantong harimau. Tepatnya berada di kantong harimau
Semenanjung Kampar dan kawasan itu didominasi tanaman hutan rawa gambut.
"Lokasi itu memang kantong harimau yang masuk
kawasan Semenanjung Kampar. Di tahun 2016 lalu masyarakat sudah sepakat itu
masuk kantong harimau. Jadi posisinya memang bukan dalam kawasan,"
katanya.
Terkait insiden itu, Balai BKSDA Riau sudah
berkoordinasi dengan kepolisian setempat. Petugas gabungan juga akan sosialisasi di lokasi untuk
mencegah dan patroli.
Setelah terjadinya serangan Harimau Sumatera terhadap seorang warga di
Kampung Mengkapan, Kabupaten Siak, ini BKSDA
Provinsi Riau bergerak cepat. Pihaknya telah memasang kamera jebak di lokasi kejadian untuk memantau pergerakan
harimau serta menggelar patroli gabungan guna memberikan rasa aman bagi warga
setempat.
Kepala BKSDA Riau, Genman Hasibuan, mengungkapkan bahwa langkah ini
merupakan bagian dari upaya mitigasi konflik antara manusia dan satwa liar.
Sebelumnya, seperti ditulis dalam laman mangobay.co.id, Beru
Situtung. Harimau Sumatera, telah dilepasliarkan di Taman Nasional Gunung
Leuser (TNGL), oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan kehutanan (KLHK), Rabu (6/3/2024).
Namun, belum sepekan berada di habitat alaminya, ia berkonflik dengan
manusia. Korbannya adalah Jerry Ginting, 25, warga Kabupaten Langkat, Sumatera
Utara, yang diterkam saat berada di kawasan TNGL tanpa izin, Senin (11/3/2024).
Jerry selamat, namun harus menjalani perawatan intensif dengan 82 jahitan di
bagian kepala dan pundak belakang. (DDA)
0 Komentar