Konflik hewan buas dan masyarakat desa masih sering
terjadi di Sumatera, kali ini di Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) dan Aceh. Akibat
konflik tersebut Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) kedua provinsi
tersebut harus turun menanganinya. Konflik terjadi antara warga Nagari Lubuk
Malako, Kecamatan Sangir Jujuan, Kabupaten Solok Selatan dengan beruang madu. Sementara
warga Desa Alue Itam, Kecamatan Indra
Makmu, Kabupaten Aceh Timur, berkonflik dengan harimau.
BKSDA Sumbar memasang dua unit perangkap satwa
dilindungi jenis beruang madu di Nagari Lubuk Malako. Hal
itu terkait dengan adanya laporan warga tentang adanya gangguan beruang yang
memangsa ternak.
Foto. Harimau Sumatra-wwf.id |
Plh Kepala Balai KSDA
Sumbar, Dian Indriati Sabtu (31/8/2024) pada situs RRI.co.id membenarkan
adanya laporan konflik satwa yang terjadi di Nagari tersebut pada 27 Agustus
lalu. Gangguan beruang yang terjadi dengan memangsa ternak ayam milik Hamidi
buktinya yakni dinding kandang mengalami kerusakan.
"Dalam hal ini BKSDA
Sumbar melakukan patroli bersama wali jorong dan masyarakat dengan tujuan
pendampingan agar masyarakat lebih tenang. Kemudian juga disepakati pemasangan
kandang jebak dipinggir ladang sawit yang berdekatan dengan rumah dan kandang
ayam," kata Dian.
Harimau Mangsa Ternak
Akibat harimau Sumatera
kerap memangsa hewan ternak milik warga, petugas dari BKSDA) memasang kamera
trap di Desa Alue Itam, Indra Makmu, Aceh Timur.
Dalam pemasangan itu hadir
mendampingi antara lain anggota Polsek Indra Makmu bersama anggota Koramil
19/IDM dan RKW Langsa dan warga setempat. “Tujuan dipasang kamera trap ini
untuk mengetahui aktivitas harimau Sumatera di wilayah ini,” kata Kapolsek Indra
Makmu Iptu Muhammad Alfata SAB, seperti ditulis dalam situs Waspada.id, Jumat
(30/8).
Pemasangan dilakukan Kamis (29/8).
Sebelumnya, pihak BKSDA telah melakukan observasi titik pemasangan kamera trap.
Monitoring yang dilakukan selama tiga hari ke depan ini akan berpijak terhadap
perkembangan situasi.
Oleh karenanya, Kapolsek
Banda Alam mengimbau masyarakat tidak menambat dan menggembala hewan ternak di
perkebunan. “Untuk sementara sebaiknya hewan ternak di kandangkan, sehingga
tidak di mangsa harimau Sumatera yang selama ini diduga menjadi biang matinya
sapi dan kambing warga di Indra Makmu,” ujar Alfata.
Sebagaimana diberitakan
sebelumnya, seekor sapi milik Kariadi ditemukan mati dengan kondisi luka di
bagian punggung, Selasa (27/8). Kejadian yang menghebohkan warga sekitar
terjadi di Dusun Lubuk Cina, Alue Ie Itam, Indra Makmu, Aceh Timur. (DDA)
0 Komentar