Seorang pengacara perempuan diserang oleh monyet saat akan memasuki gedung pengadilan Mahkamah Agung (MA) sehingga mendapatkan luka dan trauma. Hal ini terjadi pada Rabu (21/8) di India.
Advokat
S Selvakumari yang hendak masuk melalui salah satu gerbang gedung tersebut yang
terletak di samping pelataran gedung MA tiba-tiba diserang segerombolan kera dan
salah satunya menggigit paha kanannya.
Akibat
serangan itu, dia bergegas ke klinik pertolongan pertama di pengadilan tetapi
apotek sedang menjalani renovasi.
Foto.Monyet-monkeyforestubud.com |
“Saya
coba masuk MA, salah satu kera menggigit paha saya. Tidak ada
yang menyelamatkan saya juga di luar area gerbang. Tidak ada yang berjaga, lalu
saat saya bergegas ke apotik MA, sedang ada pekerjaan renovasi," kata
Selvakumari, seperti ditulis situs barandbench.com.
Pengacara
tersebut dilarikan oleh teman-temannya ke poliklinik yang berlokasi di dekat
Kepaniteraan namun “tidak ada obat-obatan” yang tersedia di sana.
"Dokter
di poliklinik itu hanya membersihkan lukanya. Tapi, obat pertolongan pertama
tidak ada. Tidak ada sama sekali. Saya hanya disuruh ke RS Ram Manohar Lohia
(RML)," kata Selvakumari.
Dia kemudian
pergi ke apotik Pengadilan Tinggi Delhi dan mendapat suntikan tetanus.
“Setelah itu,
saya pergi ke rumah sakit RML dan mendapat tiga suntikan lagi. Setelah itu, dua
suntikan lagi hari ini. Sekarang saya mengalami beberapa reaksi di tubuh saya.
Ada banyak demam dan trauma mental. Mereka setidaknya harus mendapat
obat-obatan minimal. Tidak ada yang bisa mengusir monyet juga di pintu gerbang
atau menyelamatkan dari kejadian seperti itu,” kata pengacara yang merupakan
anggota tetap Asosiasi Pengacara Mahkamah Agung itu.
Pada 2022,
pengadilan tinggi telah mengeluarkan perintah resmi bagi masyarakat untuk
“menakut-nakuti” monyet yang masuk tanpa izin ke bungalo hakim.
“Perkiraan
jumlah bungalow adalah 35 hingga 40 yang terletak dalam radius tiga hingga
empat km dari Mahkamah Agung India dan pengusir monyet akan dikerahkan sesuai
persyaratan atau jika diperlukan,” demikian bunyi pemberitahuan tersebut.
Pada tahun
2023, PIL diajukan ke Pengadilan Tinggi Delhi yang telah berupaya membentuk
sebuah komite untuk memastikan penerapan arahan yang dikeluarkan oleh lembaga
koordinator pada tahun 2007 untuk menghindari 'ancaman monyet' di ibu kota
negara. (DDA)
0 Komentar